Home » , » Download Film Indo Rudy Habibie 2 ( Sinopsis + Review )

Download Film Indo Rudy Habibie 2 ( Sinopsis + Review )



Download Film Klik Link Di Bawah Ini :




Film "Rudy Habibie" atau Habibie & Ainun 2 merupakan film yang berasal dari tanah air Indonesia dengan genre Drama. Film Rudy Habibie 2016 disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan produser terkenal Manoj punjabi. Artist yang akan bermain di film Rudy Habibie adalah artist yang sudah berkompeten seperti Reza Rahadian, Chelsea Islan, Ernes prakasa, dan Indah permatasari. Film Indonesia Rudy Habibie akan tayang di bioskop pada tanggal 25 Juni 2016.

Rudy Habibie adalah film kedua produksi MD pictures setelah film pertamanya yang berjudul Habibie & Ainun. Film ini merupakan prekuel yang akan bercerita sosok BJ Habibie di kala muda yang kerab disapa dengan Rudie Habibie. Film Habibie & Ainun merupakan film tersukses pada tahun 2012 mengalahkan film 5 Cm dan the Raid. Dan diharap Film Rudy Habibie ini akan mengulangi kesuksesan film Habibie & Ainun.

Rudy Habibie Movie akan menceritakan tentang cinta pertama Rudy yang bernama Ilona, Ilona adalah seorang gadis tulen berdarah Jerman. Ditambah lagi akan unsur comedy yang berada di film ini dengan kehadiran beberapa komika yaitu Ernest prakasa, Boris Bokir, dan pandji pragiwaksono.

Sinopsis Film Rudy Habibie (2016) Lengkap

Film Drama "Rudy Habibi" bercerita tentang beberapa dekade sebelumnya dari cerita Habibie & Ainun. Film Rudy Habibie akan menceritakan kisah masa muda dari seorang teknoral dengan jiwa anak muda yang memiliki banyak impian dan lika liku cintanya.

Rudy memiliki sebuah cita cita yaitu berhasil dalam membuat pesawat yang juga merupakan wasiat dari ayahnya untuk berguna bagi banyak orang lain. Namun, untuk menggapai cita citanya tersebut, tentunya memerlukan perjuangan yang cukupsulit mulai dari segi keuangan, waktu,dan lainlain. Rudy dikuliahkan di RWTH Ancheen, Jerman Barat.

Di Jerman, Rudy hidup dengan segala keterbatasan, ditambah lagi rasa kangennya dengan orang tuanya yang berada di Indonesia. Rudy juga belajar arti cinta, persahabatan, pengkhianatan, dengan mahasiswa Indonesia yang baru dikenalnya di Jerman.



Detail Cast and Crew Film Rudy Habibie (2016)

Genre : Drama
Produser : Manoj Punjabi
Sutradara : Hanung Bramantyo
Penulis Naskah : Ginanti S. Noer
Pemain Film :

Reza Rahadian sebagai (Rudy Habibie)
Chelsea Islan
Indah Permatasari
Ernest Prakasa
Boris Bokir
Cakra Khan
Verdi Solaiman
Donny Damara
Dian Nitami
Pandji Pragiwaksono

Tanggal Rilis : 25 Juni 2016
Rumah Produksi : MD Pictures
MPAA : Remaja (R 13+)
Durasi : Menit
Negara : Indonesia

REVIEW :

Kamu bisa dapat banyak hal dari sebuah film: wawasan, pesan ideologi, nilai sosial-politik, kesan, ekspresi, dan tentu kadang-kadang wejangan moral juga. Akan tetapi, jika yang kamu cari hanya selalu sebatas pesan moral, lebih baik datanglah ke dakwah-dakwah keagamaan untuk mendengarkan kisah-kisah nabi.
Mendidik tidak harus seperti soal cerita PPKN, eh Kewarganegaraan (ketahuan anak 90an) yang begitu mudah dapat ditarik pilihan baik-buruknya lewat pertanyaan pilihan ganda. Apalagi untuk film yang tidak ditujukan khusus ke anak-anak. Apakah daya tafsir kita begitu rendah, sehingga harus diarahkan dan digurui sedemikian rupa untuk menangkap sebuah manfaat dari setiap narasi dalam film? Tidak cukup pandai kah kita mengambil pelajaran dari sebuah cerita yang apa adanya, tanpa harus menunjukan bahwa yang baik pasti menang, yang berjuang keras pasti berhasil, dan yang jahat pasti kena batunya? Toh hidup pada realitanya juga tidak selalu seperti itu.
Sejak film Laskar Pelangi (2008) meroket kencang, industri film Indonesia seperti berlomba-lomba menyajikan film-film dengan tema pendidikan dan nilai-nilai perjuangan. Seperti apa yang dituturkan dalam dialog sebuah film keren bertajuk Demi Ucok, bahwa film lokal yang sukses haruslah film horor atau yang bertema kepahlawanan dan cinta tanah air.
Sebatas itu sih bukan kecenderungan yang buruk, namun tatkala terus dieksploitasi dan berakhir tidak proporsional, maka estetika yang jadi korban. Salah satu contohnya adalah film sekuel anyar Habibie & Ainun yang bertajuk Rudy Habibie. Film besutan Hanung Bramantyo ini adalah korban dari bagaimana film biopik tokoh sejarah dipaksa dihadapkan dengan kebutuhan memasoki pesan moral dan wacana inspiratif pada penonton.

Rudy Habibie, film melodramatis yang berlebih [Peringatan! Ada spoiler].



Rudy Habibie mengambil latar waktu sebelum Habibie bertemu Ainun di awal mula film Habibie & Ainun. Ini adalah kisah masa muda Rudy Habibie (Reza Rahadian) kala mengenyam pendidikan penerbangan di RWTH Aachen, Jerman. Di sanalah ia akan bertemu dengan Ilona Ianovska (Chelsea Islan) untuk menjalin kisah cinta yang sudah kita tahu akhirnya. Sedikit masa kecil Habibie ditampilkan di pembukaan film, perihal ayahnya yang bijaksana dan cita-cita sedari kecil untuk menciptakan pesawat terbang.
Dibuka dengan bombastis, saya kira awalnya film ini tergesa-gesa atau terlalu dini ingin meledakan emosi penonton. Ternyata keliru, film ini memang sentimentil di seantero film. Bernafsu menjadi dramatik di hampir setiap adegan. Bertubi-tubi, dari bagaimana Habibie menjadi korban perang kala kecil, ayahnya meninggal, ia kehabisan uang di Jerman, hingga adegan di-bully oleh senior dan masih banyak lainnya. Rasa pilu pun digambarkan selalu lewat adegan menangis dan sembayang. Ada juga flashback-flashbackberulang “Jadilah mata air” yang tidak perlu. Semua berbondong-bondong berebutan mencuri rasa trenyuh penonton. Kita sendiri malah sampai tak punya kesempatan menyatukan emosi dengan setiap situasi di kisahnya.

Mencoba terlalu keras untuk menunjukan Habibie adalah sosok yang inspiratif.

Habibie & Ainun punya formula mempertalikan kisah asmara dengan elemen sejarah. Itu tantangan berharga untuk dilewati. Tapi Rudy Habibie berbeda, ia begitu rakus. Ia hendak menjadi film sejarah, nasionalis, religius, moralis, romantis, sekaligus motivasional. Jadilah film ini kekenyangan muatan, dan susah untuk tidak berakhir pretensius.
B.J Habibie memang salah satu tokoh politik di Indonesia yang karya atau prestasinya berwujud konkret dan bukan sekedar gagasan. Ia membangun industri dirgantara. Sisi heroik dan protagonis itu yang lantas tanpa ragu digenjot habis-habisan secara eksplisit di Rudy Habibie. Habibie digambarkan sebagai sosok jenius-pejuang-nasionalis yang hampir tanpa cela. Ada glorifikasi (proses memuliakan) tokoh yang sangat terasa.
Mudah saja kita melihat pola kerja untuk membangun pesan moral dan inspiratif dari tokoh Habibie. Dipertemukan dengan beragam kesulitan dan problema, terjatuh, terpuruk, lalu diangkat di akhir. Agak kontradiktif kemudian tatkala dibawakan dengan tempo melodramatik yang mencecar di Rudy Habibie. Niatnya ingin memaparkan bahwa yang namanya perjuangan itu tidaklah mudah, dan mesti melalui banyak rintangan. Namun, film ini menyuguhkannya lewat pendekatan konflik yang begitu instan. Seakan begitu cepat dan mudah seseorang terjatuh lalu 10 menit berikutnya bangkit lagi, lalu jatuh lagi, bangkit lagi, dan seterusnya.

Untungnya, Reza Rahadian adalah Reza Rahadian. Aktingnya tetap kelas satu.



Portofolio Reza Rahadian tak lagi terbantahkan. Ia telah berperan jadi siapa saja, dan tetap gemilang. Namun, mungkin tak ada peran yang lebih berkesan di hati khalayak Indonesia dibanding perannya sebagai Habibie. Dari awal kemunculannya, perhatian kita sudah tercuri. Gestur jalannya, gerak bibirnya, dan logat bicara yang cepat itu terhitung otentik. Kita mungkin akan tetap terkesima terlepas apakah itu sejatinya mirip dengan Habibie asli maupun tidak.
Jika Anda tengah butuh motivator dan pencerahan hidup via film yang berdedikasi menyuapi pesan moral dan inspirasi, ya tontonlah Rudy Habibie. Tapi sejatinya hampir tak ada beda dengan membaca buku-buku praktis semacam 1 Menit Jadi Milyader atau 1000 Cara Ampuh Masuk Surga. Karena sungguh, dunia tempat kalian berpijak tidak semudah film ini untuk dipahami.

Yah, anggap aja seperti belajar PPKN bersama guru yang ganteng!

Download Film Klik Link Di Bawah Ini :

Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

This Is Me